Penciptaan Karya Seni Lukis Layering “Twenty Cloudy”

Authors

  • Agi Fajri Nur Prodi Sendratasik Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
  • Asep Wasta Prodi Sendratasik, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

DOI:

https://doi.org/10.35568/magelaran.v6i1.3671

Keywords:

Seni Lukis,Layering, Quarter Life Crisis

Abstract

Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensi yang terbentuk dan tersusun dari unsur-unsur rupa yaitu titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap terang. Garis dan warna sebagai alat seniman untuk mengungkapkan buah pikiran serta tarikan dan model garis, warna, dan tebal-tipisnya warna berperan untuk menyampaikan pesan. Berdasarkan pengalaman penulis banyak sekali kaula muda yang mengalami keresahan di sepermpat bayanya atau lebih tepatnya di umur 20-an dimana sejatinya itu memanglah fase yang kerap kali dilewati anak muda, dan fase tersebut disebut dengan fase Quarter Life Crisis. Krisi emosinal ini banyak diperbincangkan khususnya dilingkungan anak muda dan banyak sekali sebagian besar dari mereka yang kebingungan bagaimana cara menghadapinya dan bahkan banyak juga yang belum sadar atau tidak mengetahui bahwa ternyata ada fase ini dalam kehidupan yang sebenarnya menjadi suatu kewajaran akan mengalami fase tersebut. Dengan demikian penulis mencoba menciptakan suatu karya seni Lukis layering. Adapun tujuan memilih Teknik Lukis Layering dikarenakan mengacu pada pendapat menurut Wilson dan winler yang menyebutkan bahwa QLC mempunyai 5 tahapan yaitu locked-in, separation, time out, exploration, rebuilding. Dari kelima tahapan tersebut penulis berencana membuat suatu karya seni lukis layering yang terdapat 5 lapisan yang merepresentasikan 5 tahapan pada QLC, tentu pada karyanya yang memiliki makna tersendiri pada setiap lapisannya

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2023-06-30