HUBUNGAN FAKTOR PELAKSANAAN TUGAS PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) DENGAN KEJADIAN DROP OUT (DO) PENGOBATAN TUBERCULOSIS (TB)
DOI:
https://doi.org/10.35568/healthcare.v1i2.981Keywords:
Tuberculosis (TB), drop out pengobatan TB, pelaksanaan tugas PMOAbstract
Tuberculosis (TB) sampai saaat ini masih menjadi masalah utama kesehatan di semua Negara. Dalam program pemberantasan penyakit TB masih adanya kejadian drop out (DO) pengobatan TB. TB di Indonesia menjadi penyebab kematian nomor dua setelah stroke. Angka kematian akibat TB di pengaruhi oleh gagalnya pengobatan atau DO. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pelaksanaan tugas dari PMO yang mempengaruhi kejadian DO pada penderita TB. Jenis penelitian kuantitatif, metode analitik menggunakan rancangan retrospektif dengan pendekatan case control. Populasi terdiri dari populasi kasus yaitu penderita TB yang DO dan populasi kontrol yaitu penderita TB yang tidak DO. Sampel yang diambil terdiri dari sampel kasus 56 orang dan sampel kontrol 56 orang diperoleh dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis uji Chi Square dengan p value 0,05 dan menghitung nilai Odds Ratio (OR). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor pelaksanaan tugas yang berhubungan signifikan dengan DO pengobatan TB adalah pengawasan (p value=0.03, OR=3.545), mengingatkan (p value=0.018, OR=2.600), mendampingi (p value=0.029, OR=2.419), frekuensi kontak (p value=0.014, OR=3.732) dan yang tidak berhubungan signifikan yaitu mendorong (p value=1, OR=1), penyuluhan (p value=0.435, OR=1.357), jenis kelamin (p value=0.047, OR=2.474), pendidikan (pvalue=0.190, OR=1.783). Saran dari penelitian ini adalah sebagai peningkatan kinerja dari petugas programmer TB dan PMO dalam meningkatkan kesadaran penderita TB dalam kepatuhan pengobatan.