PENERAPAN SKRINING EPDS UNTUK MENGETAHUI KONDISI PSIKOLOGIS IBU POSTPARTUM
Keywords:
Skrining EPDS, ibu postpartum, psikologis postpartumAbstract
Latar belakang: Masa nifas merupakan masa kritis bagi ibu postpartum, setelah proses persalinan mereka akan mengalami perubahan fisik dan psikis, meskipun perubahan tersebut dianggap sebagai pengalaman yang positif, namun mereka memerlukan adaptasi fisik, psikologis dan sosial yang tidak mudah. Periode postpartum diakui sebagai periode berisiko tinggi untuk perkembangan berbagai gangguan mood yang meliputi, postpartum blues, depresi mayor, dan psikosis postpartum, untuk mengetahui gangguan psikologis yang dialami ibu postpartum dapat dilakukan skrining EPDS. Tujuan: Untuk mengetahui penerapan skrining EPDS pada kondisi psikologis ibu postpartum. Metode: Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh dari wawancara, kuesioner dan studi kepustakaan. Partisipannya adalah 6 ibu postpartum yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, dan alat tulis. Hasil: Setelah dilakukan penerapan skrining EPDS, di minggu pertama 4 partisipan mengalami postpartum blues, 2 partisipan dalam keadaan normal dan di minggu kedua semua partisipan dalam keadaan normal. Kesimpulan: Penerapan skrining EPDS dapat digunakan untuk mengetahui gangguan psikologis ibu postpartumb.