Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kekambuhan Pada Pasien Skizofrenia Di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung Tahun 2022
DOI:
https://doi.org/10.35568/healthcare.v5i1.2890Keywords:
Dukungan Keluarga, Kekambuhan SkizofreniaAbstract
Prevalensi gangguan jiwa jumlahnya terus meningkat, di Indonesia skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 7 per 1.000 penduduk, di provinsi Lampung sebesar 0, 8 per 1000 penduduk meningkat menjadi 3, 2 per 1000 penduduk. hasil Riskesdas di tahun 2018 jumlah meningkat menjadi 3, 2 per 1000 penduduk. Data RSJD Provinsi Lampung pasien skizofrenia meningkat dari 1.445 orang menjadi 2.478 orang. Kekambuhan dapat terjadi dikarenakan pengobatan yang terhenti dan kurangnya peran serta keluarga dalam merawat penderita gangguan jiwa.. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan desain cross sectional. Populasi adalah seluruh pasien skizofrenia yang berkunjung di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung, dengan jumlah sampel sebanyak 96 orang, menggunakan purposive sampling. Analisa bivariate menggunakan uji chi square dengan signifikasi 10%. Hasil analisis univariat didapat hasil dukungan keluarga dengan kategori buruk 45 respondenĀ (46,9%) danĀ tingkat kekambuhan tinggi, yaitu dengan jumlah 46 responden (47,9%). Analisis bivariate diperoleh adanya hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia (p-value=0,038). Pentingnya memotivasi anggota keluarga dengan memberikan pemahaman tentang skizofrenia disertai memberikan motivasi untuk selalu mendukung dan menemani pasien menjalani pengobatan skizofrenia.