https://journal.umtas.ac.id/index.php/senmufest/issue/feed Senmu Fest 2022-09-14T00:00:00+00:00 Asep Wasta, M.Pd. asep.wasta@umtas.ac.id Open Journal Systems <p><em><strong><img src="blob:https://journal.umtas.ac.id/fb89c6d2-c678-4754-86ed-87fe8f89949b" /></strong></em></p> <p><em><strong>Senmu Fest</strong></em> merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan oleh program Studi Seni Drama Tari dan Musik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya. <em><strong>Senmu Fest</strong></em> dikemas ke dalam sebuah kegiatan akademik dalam bentuk seminar dengan target luaran yaitu prosiding nasional. pada tahun 2021 <em><strong>Senmu Fest</strong></em>bisa terselenggara pada bulan November. Terima Kasih kami sampaikan kepada segenap pimpinan Universitas, Fakultas, dan Prodi SEndratasik sehingga <em><strong>Senmu Fest</strong></em>untuk pertama kalinya bisa diselenggaran.</p> https://journal.umtas.ac.id/index.php/senmufest/article/view/2182 AKULTURASI KESENIAN SINTREN DI SMK NU CIKEDUNG KABUPATEN INDRAMAYU 2022-05-18T07:10:29+00:00 irma wati Irmawatidosen@gmail.com <p>Penelitian ini berjudul Akulturasi Kesenian Sintren di SMK NU Cikedung Kabupaten Indramayu, yang bertujuan untuk mendeskripsikan tentang akulturasi ekstrakurikuler kesenian <em>sintren</em> di SMK NU Cikedung. Untuk menggali data, digunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif, dibantu dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian data direduksi, didisplay, dianalisis dan diverifikasi. Temuan hasil penelitian menunjukan bahwa: Akulturasi kesenian sintren yang terjadi di daerah Indramayu khususnya di SMK NU Cikedung disebabkan adanya pertemuan individu dari kelompok budaya yang berbeda, yaitu kebudayaan Indramayu dengan kebudayaan Keraton Kacirebonan. Kebudayaan Indamayu berarti dari SMK NU Cikedung dan kebudayaan Keraton Kacirebonan ini berarti dari Cirebon, dimana Cirebon merupakan sebuah kota yang masih sangat erat kaitanya dengan pengaruh Sunan Gunung Jati yang merupakan pemimpin dakwah Islam pada masa itu, sehingga dari pertemuan dua kebudayaan itu menimbulkan perubahan-perubahan besar pada pola kebudayaan dari salah satu kebudayaan tersebut, ada yang mendominasi dan ada yang mengikuti. Dan proses terjadinya akulturasi kesenian Sintren Indramayu terjadi akibat ekstinksi/kepunahan yaitu gejala dimana sebuah kebudayaan kehilangan orang-orang yang menjadi anggotanya sehingga tidak berfungsi lagi dan dimana anggotanya punah karena mati atau bergabung dengan kebudayaan lain. Akulturasi dalam kesenian sintren di SMK NU Cikedung, tidak sama sekali menghilangkan ciri khas atau identitas dari kesenian sintren itu sendiri, ciri khas dari kesenian sintren masih digunakan yaitu kacamata hitam, ikat kepala/mahkota dan kurungan ayam. Hanya saja yang membedakanya atau perubahanya, setelah terjadi akulturasi dari kebudayaan Keraton Kacirebonan sudah tidak lagi mengandung unsur mistis atau gaib, tidak ada unsur kesurupan <em>(trance)</em> didalam pertunjukanya. Karena sintren dakwah ini adalah sebuah tontonan yang menjadi tuntunan untuk manusia hidup di dunia. Hasil penelitian ini diharapkan memiliki daya guna untuk menumbuhkembangkan apresisasi masyarakat terhadap seni tradisional dan mensosialisasikan konsep nilai kearifan lokal melalui pendidikan akademik dan masyarakat. Harapan lainnya bisa berkontribusi sebagai <em>repertoire</em> pada dunia pendidikan seni dan untuk memperkaya khasanah budaya Indonesia.</p> 2022-08-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Senmu Fest https://journal.umtas.ac.id/index.php/senmufest/article/view/2616 ANALISIS TARI RINCIK-RINCIK PADA KESENIAN EBEG KARYA GRUP CINTA LAKSANA 2022-09-09T08:54:33+00:00 mia indah lestari Lestari@gmail.com asti trilestari trilestari@gmail.com wan ridwan husen wanridwanhusen@gmail.com <p>Kesenian merupakan salah satu unsur dari kebudayaan termasuk kesenian Ebeg yang merupakan suatu bentuk kesenian rakyat seni pertunjukan yang di dalamnya terdapat berbagai unsur. Termasuk unsur tari dalam kesenian ebeg yaitu tari rincik-rincik. Tari rincik-rincik pada grup Cinta Laksana mempunyai ciri dalam karya tarinya yaitu adanya (trance) atau kesurupan. Susunan bagan pada tari rincik-rincik ini terdapat pembukaan,Indang,bodor, penutup dan susunan gerakan pada tari ini yaitu &nbsp;Lumaksono (gedig), nyawang, ngaca (ngilo), masang kuluk (siger), masang sumping, masang kilat bahu, usap brengos (kumis/jenggot) minum, tumpang tali, miceun sampur, &nbsp;dan terakhir lumaksono. Masyarakat Awam hanya melihat kesenian ebeg ini sebagai fungsi sarana hiburan saja, sedangkan menurut seniman kesenian ini tidak berfungsi sebagai sarana hiburan saja Melainkan sebagai sarana ritual yang di dalamnya bersifat ke religi dan spiritual. Dengan demikian pada penelitian ini penulis ingin mengangkat judul penelitian "analisis tari rincik-rincik pada kesenian ebeg karya grup cinta laksana.</p> 2022-09-14T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Senmu Fest https://journal.umtas.ac.id/index.php/senmufest/article/view/2179 KESENIAN TRADISIONAL ”NUSANTARA” 2022-05-18T04:55:39+00:00 Tjetjep Rohendi TjetjepRohendiRohidi@gmail.com <p>Tulisan ini bermaksud hendak membahas kesenian tradisional ”Nusantara” dalam konteks perubahan budaya yang terjadi dewasa ini yang membawa tuntutan-tuntutan baru, khususnya yang berkaitan dengan perubahan sumber daya lingkungan alam-fisik, sosial-budaya, teknologi dan informasi, serta sejarah yang menjadi rujukannya. Kesenian tradisional yang amat beragam, dengan ciri-ciri keunikannya masing-masing, menghadapi tantangan dalam kehadirannya, baik sebagai rujukan bagi menegaskan identitas di satu segi dan potensinya sebagai penggalangan integrasi dalam kehidupan berbangsa dalam dunia yang semakin terbuka.</p> <p>Kesenian tradisional ”Nusantara” sebagai sumber gagasan yang menjadi warisan bersama dewasa ini menghadapi tantangan yang tumbuh sebagai akibat dari perkembangan internal masyarakat pendukungnya, upaya melestarikan dan menyesuaikan dirinya untuk memenuhi kebutuhan integratif sebagai masyarakat bangsa, dan dalam lalu lintas dialog budaya mancanegara agar tetap dapat menunjukkan nilai-nilai yang potensial bagi rujukan dan strategi adaptifnya dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.</p> <p>Singkatnya, melalui&nbsp; tulisan ini hendak dibahas tentang: (1) &nbsp;posisi kesenian tradisional dalam sistem sosio-budaya yang berlaku yang berkembang dalam berbagai aspeknya, dan yang dipertegas oleh sistem politik yang berlaku, khususnya dalam menegaskan identitas &nbsp;dan penggalangan integrasi masyarakat bangsa secara nasional. Dan (2) cara-cara pengakomodasian sumber-sumber sosial-budaya &nbsp;sebagai rujukan bagi pengembangan kesenian tradisional untuk membangun identitas dan memberi sumbangangan bagi penggalangan integrasi bangsa, dan lebih jauh lagi membangun politik kebudayaannya.</p> 2022-08-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Senmu Fest https://journal.umtas.ac.id/index.php/senmufest/article/view/2614 RANCANGAN BAHAN AJAR MONTASE UNTUK MEMFASILITASI PEMBELAJARAN SENI RUPA ANAK USIA 5-6 TAHUN 2022-09-09T08:46:45+00:00 aini loita ainiloita@gmail.com tsaliska sindi afifah tsaliska@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Analisis kebutuhan lapangan tentang pembelajaran montase untuk memfasilitasi pembelajaran seni rupa 5-6 tahun 2) Rancangan pembuatan bahan ajar montase untuk memfasilitasi pembelajaran seni rupa anak usia 5-6 tahun, dan 3) Produk hasil pengembangan bahan ajar montase untuk memfasilitasi pembelajaran seni rupa anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini dilaksanakan di TK Abdan Sholihan yang terletak di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Penentuan sumber data pada penelitian ini menggunakan teknik sampling. Teknik pengambilan data yang digunakan yaitu menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini ialah melalui wawancara, observasi, dokumentasi, dan <em>expert judgement.</em>&nbsp;Adapun metode penelitian yang digunakan pada penelitian yaitu metode desain berbasis penelitian atau Design Based Research (DBR). Adapun kesimpulan dari penelitian ini ialah : 1) Praktisi lapangan membutuhkan pengembangan bahan ajar pembelajaran berbentuk buku yang didalamnya memuat materi pembelajaran seni rupa, memfasilitasi kemampuan motorik halus, kreativitas dan daya imajinasi sesuai kebutuhan perkembangan anak, 2) Produk yang dibuat memuat materi montase untuk anak usia dini, dengan tema yang disesuaikan dengan kurikulum 2013 PAUD dan tahapan perkembangan anak, 3) Berdasarkan hasil validasi, media sudah layak diuji cobakan, tetapi perlu dilakukan revisi terlebih dahulu, 4) Refleksi produk menghasilkan bentuk akhir dari produk yang dikembangkan dengan analisis kelebihan yakni dirancang menarik sehingga menjadikan antusias dan motivasi anak dalam belajar meningkat. Selain itu produk dikemas dalam bentuk buku bahan ajar montase dengan ilustrasi menarik yang berjudul “Fauna Indonesia”.</p> 2022-09-14T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Senmu Fest https://journal.umtas.ac.id/index.php/senmufest/article/view/2612 DRAMATURGI NASKAH DAN PANGGUNG PEMENTASAN TEATER AKTOR AMATIR KARYA AB. ASMARANDANA 2022-09-09T08:37:55+00:00 asep wasta asepwasta@gmail.com dini purna rahman dinipurna@gmail.com muhamad rafly rafly@gmail.com <p><em>Seni pertunjukan adalah merupakan realisasi ide garap yang dituangkan kreatornya dalam sebuah sajian seni yang berisikan estetika seni yang dapat dinikmati oleh audien atau &nbsp;para penikmatnya. Seni Teater hakikatnya &nbsp;dari beberapa matra seni,antara lain : seni tari (gerak) seni rupa, seni sastra dan seni musik. Tulisan ini &nbsp;&nbsp;mengkaji garapan dari pertunjukkan lakon teater “ Aktor Amatir “ karya sutradara AB. Asmarandana yang dimainkan oleh Kelompok Teater Ngaos Art Tasikmalaya, Jawa Barat.Untuk memahami proses kekaryaan tersebut maka dikaji melalui dramaturgi dari pertunjukan tersebut baik itu dramaturgi naskah dan dramaturgi Panggung nya yang &nbsp;bisa dilihat dari proses garap berupa &nbsp;naskah beserta pengelolaan sastra nya serta penataan elemen artistik panggung dan unsur estetis pendukung lainnya sebagai bagian dari bentuk pertunjukan, Dikupas menggunakan metode penelitian Kualitatif &nbsp;dengan pendekatan fenomenologis yang diungkap secara deskriftif analitik. &nbsp;Mengacu pada teori dramaturgi &nbsp;&nbsp;Irving Goffman bahwa pertunjukan lakon teater Aktor Amatir ini menyiratkan pesan yang </em><em>menginterpretasikan kehidupan sehari-hari dari manusia dalam hal ini adalah aktor yang memainkan sebuah pertunjukkan di panggung baik dari panggung depan (front stage) dan belakang (back stage).</em></p> 2022-09-14T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Senmu Fest https://journal.umtas.ac.id/index.php/senmufest/article/view/2618 Angklung Landung, Kesenian Khas Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya Yang Hampir Punah 2022-09-09T09:13:24+00:00 rachmawati sugiono rachmawati@gmail.com <p>Kesenian Angklung Landung di Kecamatan Manonjaya Kabupateng Tasikmalaya merupakan sebuah kesenian tradisional yang mengandung banyak makna. Penelitian ini mengkaji mengenai analisis perkembangan seni Angklung Landung yang ada di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini bertujuan untuk menderskripsikan kesenian Angklung Landung, dan mendeskripsikan upaya pelestarian kesenian Angklung Landung di Kampung Kalapadua Desa Margaluyu Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Untuk membatasi ruang lingkup penelitian dibuat dua permasalahan utama yaitu bagaimana bentuk kesenian Angklung Landung dan bagaimana upaya pelestarian Angklung Landung di Kampung Kalapadua Desa Margaluyu Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya. Pemilihan kesenian Angklung Landung sebagai objek penelitian didasari oleh ketertarikan penulis terhadap kesenian Angklung Landung yang merupakan kesenian tradisional tetapi masih eksis ditengah-tengah maraknya budaya asing yang lebih modern masuk ke Indonesia. Guna mengurai permasalahan tersebut penulis menetili dengan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis yang terdiri dari empat langkah yaitu observasi, wawancara, teknik pengumpulan data dan analisis data. Berdasarkan hasil penelitian yaitu pertama, mengenai latar belakang munculnya kesenian Angklung Landung yang pada awalnya digunakan sebagai informasi akan adanya musuh atau datangnya penjajah yang menyerang pada desa tersebut. Dengan adanya Angklung Landung yang berukuran tinggi dapat terlihat ketika angklung bergoyang dan terdengar bunyi maka adanya penjajah yang menyerang kepada warga sekitrar. Kedua, mengenai pelestarian kesenian Angklung Landung di Kampung Kalapadua Desa Margaluyu Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya yang didorong oleh masyarakat yang masih melestarikan pewarisan kesenian Angklung Landung pada perkembangan budaya modern. Upaya pelestarian ini dilakukan melalui masuknya kesenian angklung yang dijadikan kegiatan pembelajaran ekstrakulikuler di sekolah-sekolah, disanggar dan lingkung seni dan juga dalam upaya pelesatrian Angklung Landung tersebut melibatkan pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Kampung Kalapadua dan masayarakat.</p> 2022-09-14T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Senmu Fest https://journal.umtas.ac.id/index.php/senmufest/article/view/2180 Pelatihan Songah Sebagai Implementasi Pembelajaran Seni Budaya 2022-05-18T06:41:16+00:00 ridwan simon Ridwansimon@gmail.com Dhea Ardiyanti DheaArdiyanti@gmail.com <p>Artikel ini bertujuan untuk mengembangkan rasa cinta dan bangga terhadap seni budaya daerah sebagai bagian dari diri setiap individu sejak masih kanak-kanak. Hal tersebut dilakukan dalam rangka melestarikan budaya agar tetap terjaga eksistensinya di tengah-tengah berkembangnya kesenian modern saat ini. Songah merupakan kesenian tradisional khas Desa Citengah Kabupaten Sumedang yang perlu dipertahankan keberadaannya. Maka dari itu, peneliti berupaya mengungkap pelatihan songah yang diimplementasikan pada anak-anak sebagai bagian dari pembelajaran seni budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif dengan subjek penelitian anak-anak yang berada di sekitar Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pelatihan songah ini banyak memberikan dampak yang positif bagi anak-anak. Hal ini terlihat ketika anak-anak mampu memberikan respon estetis dengan mampu mengapresiasi serta berekspresi selama pelaksanaan kegiatan. Tentunya hal ini terjadi tidak terlepas dari adanya peranan metode pelatihan songah yang menarik dan menyenangkan bagi anak sehingga anak-anak merasa nyaman, bangga dan dengan senang hati mengikuti kegiatan pelatihan songah.</p> 2022-08-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Senmu Fest https://journal.umtas.ac.id/index.php/senmufest/article/view/2615 KESENIAN TRADISIONAL BENJANG BATOK DI DESA KERTAYASA KECAMATAN CIJULANG KABUPATEN PANGANDARAN 2022-09-09T08:49:55+00:00 salwa naqiri ziani salwanaqir@gmail.com <p>Seni Benjang Batok sendiri merupakan seni tradisional buhun yang sudah ada sejak zaman penjajahan. Kesenian ini berasal dari Dusun Karangpaci Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran. Namun kesenian ini belum begitu dikenal masyarakat luar karena belum adanya tulisan ilmiah tentang kesenian ini dan masih kurangnya apresiasi masyarakat sekitar. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat diantaranya sebagai sumbangan pengetahuan untuk penelitian selanjutnya dan menambah wawasan bagi masyarakat yang belum mengenal tradisi kesenian Benjang Batok.</p> <p>Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian ini berada di Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran. Sasaran dari penelitian ini ialah membahas bagaimana keberadaan kesenian Benjang Batok, dan pewarisan &nbsp;kesenian Benjang Batok. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data yang sudah terkumpul dianalisis dengan cara mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.</p> <p>Hasil dari penelitian ini mengemukakan bahwa kesenian ini masih diterima masyarakat dan sudah mengalami perkembangan. Salahsatunya dikembangkan dengan cara mengkolaborasikan Benjang Batok dengan alat musik calung dan angklung serta sudah dibentuknya kembali kelompok Benjang Batok di sanggar Angklung Mang Koko dengan personil yang rata rata masih muda dengan tujuan agar nantinya terus ada yang meneruskan. Dalam penyajian kesenian ini tidak dipatok harus berapa orang namun yang pasti didalamnya terdapat laki laki sebagai pemusik dan perempuan yang memainkan batok dengan memukulkan kedua punggung batok.</p> 2022-09-14T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Senmu Fest https://journal.umtas.ac.id/index.php/senmufest/article/view/2178 Inovasi Dalam Berkarya Seni Musik 2022-05-18T04:49:14+00:00 denden setiaji satyaajisatya@gmail.com <p>Penelitian ini lebih menekankan pada sebuah fakta dimana berkarya dalam seni musik secara khusus, dewasa ini dapat ditingkatkan baik dari segi kuantitas ataupun kualitas. Adapun beberapa faktor penunjang yang mendorong terjadinya sebuah inovasi tersebut tidaklah dari satu aspek saja, melainkan dari beberapa jenis diantaranya adalah peranan teknologi, budaya, ruang kreatif dan sikologis yang mana satu dengan yang lain menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan saling memberikan kontribusi dalam berperan menciptakan terjadinya sebuah inovasi khususnya dalam berkarya seni musik. Akan tetapi, Beberapa aspek penunjang yang tercantum bukanlah mutlak merupakan aspek yang tidak memiliki kekurangan atau kelemahan yang mana kelemahan tersebut bisajadi merupakan hal yang menjadikan hambatan atau sebuah kenunduran dalam proses terjadinya inovasi itu sendiri yang berdampak pada lambatnya perkembangan dari sebuah proses berkarya tersebut.</p> 2022-08-16T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Senmu Fest https://journal.umtas.ac.id/index.php/senmufest/article/view/2613 Transformasi Kolotik Dari Seni Kriya Menjadi Alat Musik Kreasi Baru Di Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis 2022-09-09T08:42:55+00:00 vidia fauziah vidia@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data yang jelas, akurat dan faktual mengenai latar belakang keberadaan alat musik Kolotik di Kecamatan Cimaragas Kabupaten Ciamis. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai fungsi Kolotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada mulanya alat musik Kolotik merupakan hasil inovasi atau pembaharuan dari Kolotok yaitu benda yang dikalungkan pada leher sapi atau kerbau sebagai ciri atau penanda keberadaan sapi atau kerbau saat di gembala.</p> <p>Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik yakni mendeskripsikan apa yang peneliti peroleh di lapangan ke dalam tulisan dengan analisis dan kajian dengan bidang ilmu lainnya. Objek penelitian ini adalah alat musik Kolotik yang meliputi latar belakang keberadaan Kolotik dan transformasi perubahan Kolotik. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi perubahan Fungsi awal Kolotik sebagai souvenir atau kerajinan khas Cimaragas menjadi salah satu alat yang memiliki peran penting sebagai alat musik pengiring kesenian Bangbaraan bunyi ritmis, sehingga menjadi musik pengiring lagu dengan tangga nada diatonis ataupun pentatonis.</p> 2022-09-14T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2022 Senmu Fest