PENGARUH MINYAK ZAITUN TERHADAP PENYEMBUHAN RUAM POPOK PADA BAYI PENGGUNA DIAPER

Authors

  • Yesi Nuraisah Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
  • Hana Ariyani Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Keywords:

Ruam popok (diaper rash), minyak zaitun (olive oil)

Abstract

Ruam popok atau diaper rash adalah masalah pada kulit bayi yang disebabkan oleh peradangan pada area yang tertutup popok. Di Indonesia, angka ruam popok pada laki-laki dan perempuan di bawah usia 3 tahun mencapai sekitar 7-35%. Salah satu pengobatan alternatif yang bisa dilakukan sebagai upaya dalam menanggulangi ruam popok adalah minyak zaitun. Penelitian ini bertujuan untuh mengkaji tinjauan literature terhadap pengaruh minyak zaitun (olive oil) terhadap penyembuhan ruam popok (diaper rash) pada bayi pengguna diaper. Desain penelitian ini menggunakan Literature Review melalui pencarian artikel terhadap beberapa database, antara lain Google Scholar, Pubmed, Indonesian Scientific Journal Database (ISJD), dan Portal Garuda. Populasi dalam penelitian ini adalah 57 artikel dan diperoleh 10 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil Literature Reviewmenunjukan adanya pengaruh minyak zaitun terhadap penyembuhan ruam popok pada bayi pengguna diaper, dimana minyak zaitun dapat mengurangi iritasi, kemerahan, kering, atau masalah kulit lainnya. Diharapkan literature review ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu mengenai pencegahan ruam popok pada bayi menggunakan minyak zaitun. 

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-02-09

Most read articles by the same author(s)

  • Acep Tohir, Yuli Nurliyanti, Hani Handayani, Ajeng Adinda Maulia, Soni Santana, Ida Herdiani, Angga Riady Permana, Lilis Lismayanti, Dini Andini, Azizah Fakhrunnisa, Sri Mulyanti, Firda Nur Anisa, Komalasari Komalasari, Iis Sopiah Suryani, Rikky Gita Hilmawan, Maria Ulfah Jamil , Novianti Rizki Amalia, Asep Sandi, Ilma Hikmawati Darojatun, Lusi Lusi, Ita Rosita, Yuyun Rahayu, Rosmiati Rosmiati, Nur Fadhilah, Hijriyati Wulandari, Gunawan Irianto, Sri Rahayu, Soleh Anwar, Neni Nuraeni, Iis Sopiah Suryani, Ajeng Maharani, Mariah Ulfah Jamil, Novianti Rizki Amalia, Devi Meilinda, Hisham Farhan Nugroho, Tatang Kusmana, Ana Dwi Ayuni, Deba Yasa Zakiah, Yoga Maulana, Bayu Brahmantia, Desti Nurrahma Widiawati, Milna Puspitasari, Lilis Lismayanti, Faris Al Rashid, Lilis Lismayanti, Miftahul sidiq, Nindia Sri Ayuni, Lisna Wati, Nur Aini, Nur Fadhilah, Tri Yuniarti, Reni Nurdianti, Lina Marlina, Sumarni Sumarni, Reski Anggun Wahyuni, Endrian Mulyady Justitia Waluyo, Rudi Kurniawan, Resti Pujianti, Zahara Farhan, Gingin Sugih Permana, Senny Meilia Yasinta, Yanti Srinayanti, Resna Litasari, Silfa Mauriska, Rosy Rosnawanty, Sinta Ratna Novia, Yuyun Rahayu, Jajuk Kusumawaty, Ade Irma Siti Hamidah, Zahara Farhan, Rudy Alfiyansah, Aditia Irawan Nasution, Jajuk Kusumawaty, Dedi Supriadi, Afila Daeng Dear, Early Febriyan M, Neni Nuraen, Antesa Pradita, Elmi Nuryati, Apri Budiyanto, Asep Robby, Teti Agustin, Dewi Erwanti, Budy Nugraha, Lilis Lismayanti, Heny Marliany, Fenny q Dwi Lestari, Jajuk Kusumawaty, Lusi Lestari, Hilman Mulyana, Yani Sriyani, Septiandi Eka Darusman, Piky Widiawati, Neni Nuraeni, Saryomo Saryomo, Tika Fitriani, Lilis Lismayanti, Uningsih Uningsih, Ima Sukmawati, Jajuk Kusumawaty, Yuni Asep Nopian, Ida Rosidawati, Zaenul Hakim, Ima Sukmawati, Sri Utami Asmaran, Reina Nurul Suciani, Ari Setiawan, Nia Restiana, Siti Hasma Syifaunnisaa, Aap Apipudin, Heni Heryani, Dini Cahya Andriani, Rudi Kurniawan, Endrian MJW, Ega Tiyas Dewi Luhcinggan, Heni Marliany, Rosmiati Rosmiati, Euis Kardina, Moh Alvin Aditia, Ida Rosidawati, Rosmiati Rosmiati, Gisa Sonia gandi, Yuyun Sholihatin, Yesi Nuraisah, Mukhsin Abdulah, Bayu Brahmantia, WEBINAR NASIONAL PENGURANGAN RESIKO BENCANA “PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA MENUJU KETANGGUHAN BANGSA DI ERA NEW NORMAL” , Proceeding Book Seminar Nasional Interaktif dan Publikasi Ilmiah: Vol. 2 No. 2 (2021): WEBINAR NASIONAL PENGURANGAN RESIKO BENCANA “PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA MENUJU KETANGGUHAN BANGSA DI ERA NEW NORMAL”