PENERAPAN PEMBERIAN FOTOTERAPI DAPAT MENURUNKAN DERAJAT IKTERIK PADA NEONATUS DENGAN HIPERBILIRUBIN DI RUANG PERINATOLOGI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA
Keywords:
Fototerapi, Derajat Ikterik, Neonatus HiperbilirubinAbstract
Hiperbilirubin adalah salah satu penyakit yang sering dialami oleh neonatus dimana terjadi peningkatan kadar bilirubin yang dapat menyebabkan ikterik pada tubuhnya, karena bilirubin yang tidak bisa dipecah ini tidak bisa dikeluarkan bersama urin dan feses yang mengakibatkan senyawa bilirubin ini menyebar dalam tubuh bayi. Apabila kondisi ini berkelanjutan pada bayi maka dapat mengakibatkan kern ikterus atau kerusakan pada otak. Untuk mengatasi hal ini maka diupayakan untuk diberikan fototerapi. Tujuan studi kasus ini untuk menggambarkan asuhan keperawatan dengan pemberian fototerapi dapat menurunkan derajat ikterik pada neonates. Metode studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan pada neonates dengan masalah hiperbilirubin yang mengalami ikterik. Teknik pengumpulan data melalui pemeriksaan fisik, observasi, wawancara, dan pemeriksaan penunjang. Hasil didapatkan data focus pada tahap pengkajian klien yang berusia 3 hari lahir secara premature, klien mengalami ikterik pada sklera, membrane mukosa, dan kulit dengan Kramer 4, serta kadar bilirubin total 14,62 mg/dL sehingga muncul diagnose keperawatan ikterik neonates berhubungan dengan usia kurang dari 7 hari ditandai dengan perubahan warna kuning pada sklera, membrane mukosa dan kulit bayi dengan kadar bilirubin total lebih dari 10 mg/dL. Rencana tindakan pemberian fototerapi yang dilakukan 1 hari 1 kali selama 4 hari. Sebelum dan setelah diberikan fototerapi diukur derajat ikterik menggunakan kramer ikterik. Derajat ikterik sebelum diberikan fototerapi adalah 4 dan setelah diberikan pada hari terakhir menjadi 2. Kesimpulan dari studi kasus ini adalah fototerapi efektif dalam menurunkan derajat ikterik secara signifikan pada neonates dengan hiperbilirubin