FAKTOR RESIKO IBU TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA TAHUN 2023

Authors

  • Lina Siti Nuryawati Departemen Kebidanan, Fakultas ilmu Kesehatan, Universitas YPIB Majalengka, Indonesia
  • Desi Evitasari Departemen Kebidanan, Fakultas ilmu Kesehatan, Universitas YPIB Majalengka, Indonesia
  • Etiwati Departemen Keperawatan, Fakultas ilmu Kesehatan, Universitas YPIB Majalengka, Indonesia

Abstract

Stunting adalah keadaan di mana tubuh seorang anak lebih pendek daripada orang lain dan tidak sesuai dengan umurnya. Status gizi ibu hamil, usia ibu hamil, dan tingkat pendidikan ibu dapat menjadi penyebab tingginya prevalensi stunting. Tujuan untuk menentukan faktor risiko ibu yang berkontribusi pada kasus stunting pada balita di Puskesmas Sumberjaya. Sampelnya adalah seluruh ibu balita di wilayah kerja Puskesmas Sumberjaya Kabupaten Majalengka tahun 2023 sebanyak 361 orang (propotional to size). Pengumpulan data dimulai 16 – 23 Juni menggunakan data sekunder dari buku rekap penimbangan balita dan buku KIA. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian bahwa sebagian kecil (18,3%) balita mengalami stunting, kurang dari setengahnya (39,6%) ibu dengan status gizi kurus value 0,002 < 0,05, kurang dari setengahnya (35,2%) ibu dengan usia risiko saat hamil value 0,004 < 0,05, kurang dari setengahnya (44,3%) ibu dengan tingkat pendidikan rendah value 0,126 > 0,05. Tenaga kesehatan harus dididik tentang status gizi seimbang, rentang usia ibu hamil yang baik selama kehamilan, makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita, bagaimana menerapkan pola makan seimbang untuk ibu balita, dan program KB untuk mencegah kehamilan pada usia beresiko

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2023-12-31