Efektivitas Pijat Oksitosin Untuk Mempercepat Proses Involusi Uterus

Authors

  • Asti Mukarromah Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
  • Ade Kurniawati Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
  • Rissa Nuryuniarti Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

DOI:

https://doi.org/10.35568/bimtas.v4i1.1031

Keywords:

Involusi uterus, pijat oksitosin, postpartum

Abstract

Pendahuluan: Perdarahan yang tidak terkontrol menyumbang sekitar 20-25 % kematian ibu. Pada masa post partum pengkajian tonus uterus yang cermat dan upaya mempertahankan kontraksi uterus merupakan bagian terpenting. Oksitosin merupakan suatu hormon yang dapat merangsang kontraksi uterus, mengompresi pembuluh darah dan membantu hemostasis ibu, sehingga proses involusi menjadi lebih bagus. Pijat oksitosin dapat dilakukan sebagai stimulasi untuk merangsang pengeluaran oksitosin. Dampak apabila involusi terhambat adalah terjadinya subinvolusi yang pada peristiwa ini lochea bertambah banyak dan tidak jarang terdapat pula perdarahan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pijat oksitosin terhadap proses involusi uterus. Metode: Pencarian artikel jurnal dilakukan secara elektronik dengan menggunakan beberapa database, yaitu: Garuda Ristekbrin, Science Research Publishing dan Science and Technology Index (SINTA), sehingga didapatkan 13 artikel untuk di review. Hasil: Intervensi berupa pemberian pijat oksitosin pada ibu postpartum memberikan pengaruh dan efektif untuk mempercepat proses involusi uterus. Pembahasan: Penggunaan teknik pijat oksitosin dengan pemijatan tulang belakang pada costa ke 5-6 sampai ke scapula akan mempercepat kerja parasimpatis dalam merangsang hipofisis posterior untuk mengeluarkan oksitosin. Kesimpulan: Pijat oksitosin efektif untuk mempercepat proses involusi uterus.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2020-12-14

How to Cite

Asti Mukarromah, Ade Kurniawati, & Rissa Nuryuniarti. (2020). Efektivitas Pijat Oksitosin Untuk Mempercepat Proses Involusi Uterus . Jurnal BIMTAS: Jurnal Kebidanan Umtas, 4(1), 34–41. https://doi.org/10.35568/bimtas.v4i1.1031