PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MITIGASI BENCANA MELALUI MAS ARITANA (MASYARAKAT ROWOSARI TANGGAP BENCANA) BERBASIS PALIATIF

Authors

  • Riris Risca Megawati STIKES Telogorejo Semarang
  • Bagus Ananta Tanujiarso STIKES Telogorejo Semarang
  • Rissa Maharani Dewi STIKES Telogorejo Semarang
  • Reza Ardhana Weshari STIKES Telogorejo Semarang
  • Emi Rosita Nirmala Sari STIKES Telogorejo Semarang

DOI:

https://doi.org/10.35568/balarea.v3i1.4840

Keywords:

mitigasi bencana, paliatif, tanggap bencana

Abstract

Indonesia adalah negara dengan iklim tropis, yaitu panas dan hujan, dan terdiri dari dataran rendah dan banyak sungai tersebar. Data indeks risiko bencana Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2022 berada di angka 115.38 dengan kategori risiko bencana sedang. Namun, Jawa Tengah terdiri dari dataran rendah dan banyak sungai tersebar. Data indeks risiko bencana di Kota Semarang di angka 103.49 dengan kategori risiko bencana sedang. Banyak bencana terjadi di Jawa Tengah menunjukkan bahwa bencana dapat terjadi, dan perlu dilakukan upaya pencegahan untuk mengurangi risiko dan dampak kerugian. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah diberi wewenang untuk melakukan pembinaan terhadap pengembangan Desa Tangguh Bencana untuk mengurangi risiko bencana. Sendai Framework for Disaster Risk Reduction (SFDRR) 2015-2030 memprioritaskan pemahaman tentang risiko bencana sebagai tujuan utama. Salah satu upaya untuk mengurangi resiko dan dampak dari bencana yang merupakan pengetahuan masyarakat. Pengetahuan adalah hasil dari penginderaan manusia atau pemahaman mereka tentang suatu objek melalui panca indra mereka. Pengalaman banjir terjadi hampir setiap tahun meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan masyarakat. Peningkatan pemahaman melalui informasi penting untuk mengurangi risiko bencana adalah mengubah informasi tentang sesuatu. Masyarakat tanggap bencana dapat mengacu pada masyarakat yang memiliki kemampuan untuk seadaptasi dan merespons ancaman bencana, dan dapat dengan cepat pulih dari dampak negative bencana jika terkena dampaknya. Masyarakat tanggap bencana terlibat aktif dalam menilai, menganalisis, mengolah, memantau, mengevaluasi dan mengurangi risiko bencana di wilayahnya, memanfaatkan sumber daya lokal untuk menjamin keberlanjutan.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-08-12