EDUCATIONAL KIT PENCEGAHAN STUNTING DI MASA COVID-19 DI DESA MULYASARI KECAMATAN TAMANSARI WILAYAH KERJA PKM TAMANSARI

Authors

  • Neni Nuraeni Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
  • Hani Handayani Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
  • Asep Setiawan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
  • Neni Sholihat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
  • Ali Firdaus Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
  • Ayu Yulia Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
  • Deba Yasa Zakiah Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
  • Desi Mulyani Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Keywords:

stunting, pengabdian dan penyuluhan

Abstract

Di Indonesia kejadian stunting masih fluktuatif setiap tahunnya, prevalensi stunting mengalami penuruan dan juga kenaikan. Ini terbukti dari hasil data Riskesdas tahun 2007 (36%), 2010 (35%), 2013 (37,2%), 2015 (29%) (Kemenkes, 2016). Sedangkan tahun 2018 prevelensi stunting mengalami kenaikan kembali yaitu 30,8 % data ini menunjukkan bahwa prevelensi stunting masih diatas target yang ingin dicapai oleh nasional, karena prevalensi stunting di Indonesia tahun 2018 pada anak dibawah usia 5 tahun yang berjenis kelamin laki-laki sering terjadi pada usia 12-35 bulan dengan prevalensi 41,2% pada usia 12-23 bulan dan 43% usia 24-35 bulan. (Riskesdas, 2018). Direktorat Gizi Masyarakat Kemenkes RI (2018) menunjukkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017 prevalensi stunting pada balita di Jawa Barat berjumlah 29,6% yaitu sebanyak 9,8% mempunyai status gizi sangat pendek dan 19,8% pendek. Data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya 2018 menunjukkan angka stunting di Kota Tasikmalaya berjumlah 5.290 kasus yang tersebar di 21 Puskesmas. Upaya pencegahan stunting merupakan prioritas nasional pemerintah Indonesia. Stunting merupakan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) yang termasuk pada tujuan pembangunan berkelanjutan ke-2 yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan. Program prioritas dalam pencegahan stunting meliputi percepatan pengurangan kemiskinan, peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat, pemerataan layana pendidikan berkualitas, peningkatan akses terhadap perumahan dan pemukiman layak, serta peningkatan tata kelola layanan dasar (Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, 2017)

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-08-24