STUDI KELAYAKAN PRODUKSI BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH SKALA INDUSTRI KECIL

Authors

  • Sofiatul Ula Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
  • Waspada Kurniadi Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Keywords:

Biodiesel, minyak jelantah, industri kecil

Abstract

Kebutuhan akan bahan bakar solar semakin meningkat, di antaranya untuk rumah tangga, transportasi atau industri. Bahan bakar dari minyak bumi apabila dikonsumsi secara terus menerus lama-lama akan habis. Penelitian mengenai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar yang berumber dari minyak bumi terus dilakukan, salah satunya adalah penelitian mengenai Biodiesel/Biosolar. Biodiesel merupakan bahan bakar pengganti solar yang berasal dari bahan baku nabati. Kelebihan biodiesel dibandingkan solar adalah biodiesel lebih ramah lingkungan. Biodiesel sudah mulai diproduksi dan dipasarkan di Indonesia. Pada saat ini produksi biodiesel diproduksi oleh industri besar, bahan baku yang digunakan berasal dari kelapa sawit, minyak kelapa, minyak jarak, atau minyak goreng bekas/jelantah. Minyak jelantah mudah diperoleh sebagai limbah rumah tangga, limbah pedagang gorengan, limbah usaha rumah makan/restaurant, dll. Minyak jelantah mudah diperoleh oleh karena itu produksi biodiesel dari minyak jelantah dapat dilakukan oleh industri kecil. Proses produksi biodiesel dari minyak jelantah menggunakan metode transesterifikasi. Proses produksi biodiesel dari minyak jelantah memerlukan alat-alat dan bahan-bahan lain selain minyak jelantah sehingga berpengaruh terhadap biaya produksi, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian kelayakan proses produksi biodiesel skala industri kecil. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai peluang usaha produksi biodiesel skala industri kecil, memberikan nilai ekonomi terhadap minyak jelantah, mengatasi pembuangan limbah rumah tangga dan industri, memberikan masukan kepada industri agar bisa memproduksi bahan bakar secara mandiri dan memberikan masukan kepada pemerintah daerah setempat agar dapat memproduksi biodiesel sehingga menjadi daerah yang mandiri energi. Hasil uji fisik biodiesel dari minyak jelantah menunjukkan densitas 0.8780 gr/ml, viskositas 6.118 mm 2/s, titik nyala 178 oC, residu karbon 0.0006 %Wt, kadar abu 0.0397% WT, dan gross heating value 19400 BTU/lb, dengan demikian secara umum biodiesel mempunyai sifat fisik yang mirip dengan solar sehingga dapat dijadikan campuran solar atau bahan bakar pengganti solar. Hasil analisis kelayakkan ekonomi menunjukkan bahwa biodiesel dari layak diproduksi oleh industri kecil dengan nilai Break Event Point (BEP) 3.367 liter/tahun, nilai kelayakan usaha (B/C ratio) 1.34, Return of Investment (ROI) 34.65%, dan Pay Back Period (PBP) 2.46 tahun.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2017-12-18