Pendampingan 1000 Hari Pertama Kehidupan Pada Ibu Hamil di Wilayah Kecamatan Cimahi Selatan
DOI:
https://doi.org/10.35568/abdimas.v4i1.950Keywords:
1000 HPK, ibu hamil, bayi, status giziAbstract
Masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK) merupakan masa terpenting dalam daur kehidupan manusia. Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk mendampingi ibu hamil sampai melahirkan dan anak berusia 2 tahun dengan memberikan edukasi dan pemantauan status gizi. PKM ini dilakukan pada 147 ibu hamil di wilayah Kecamatan Cimahi Selatan yang masing-masing didampingi oleh seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani untuk melakukan edukasi dan pemantauan status gizi. Hasil PKM menunjukkan sebagian besar ibu hamil sudah melakukan asuhan antenatal secara teratur ke pelayanan kesehatan, tetapi persalinan ibu dengan usia kehamilan prematur masih cukup tinggi. Penolong persalinan pada umumnya sudah dilakukan oleh tenaga kesehatan. Sebagian besar ibu juga sudah menggunakan kontrasepsi sesudah melahirkan. Berat badan lahir bayi sebagian besar normal dan diberikan ASI ekslusif. Tetapi, masih didapatkan anak dengan status gizi kurang dan tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Kesimpulan masih ditemukan masalah gizi dan imunisasi pada bayi sasaran pendampingan 1000 HPK.
Kata kunci: 1000 HPK, ibu hamil, bayi, status gizi
Downloads
References
Aisyah, R. D., Rusmariana, A., Mujiati, D., Muhammadiyah, S., Pekalongan, P., Raya, J., & No, A. (2015). Frekuensi Kunjungan ANC ( Antenatal Care ) Pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Ilmiah Kesehatan, VIII(2).
Al Rahmad, A. H. (2019). Pengaruh Penyuluhan 1000 Hari Pertama Kehidupan ( HPK ) pada Pasangan Usia Subur di Perkotaan dan Perdesaan. Jurnal Kesehatan, 10(1), 147–152.
Azrimaidaliza. (2007). Vitamin A , Imunitas Dan Kaitannya Dengan Penyakit Infeksi. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2), 90–96.
Data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia 2017. (2018).
Destyana, R., Angkasa, D., & Nuzrina, R. (2018). Hubungan Peran Keluarga dan Pengetahuan Ibu Terhadap Pemberian ASI diDesa Tanah Merah Kabupaten Tangerang. Indonesian Journal of Human Nutrition, 5(1), 1–10.
Hanim, D., & Salimo, H. (2018). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif, Status Gizi, dan Kejadian Diare dengan Perkembangan Motorik pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Sari Pediatri, 20(2), 70–78.
Husnah. (2017). Nutrisi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 17(3), 179–183.
Hutagaol, H. S., Darwin, E., & Yantri, E. (2014). Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini ( IMD ) terhadap Suhu dan Kehilangan Panas pada Bayi Baru Lahir. Jurnal Kesehatan, 3(3), 332–338.
Jurisman, A., Ariadi, & Kurniati, R. (2016). Hubungan Karakteristik Ibu dengan Pemilihan Kontrasepsi di Puskesmas Padang Pasir Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(1), 191–195.
Karima, K., & Achadi, E. L. (2012). Status Gizi Ibu dan Berat Badan Lahir Bayi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 7(3), 111–119.
Kattula, D., Sarkar, R., Sivarathinaswamy, P., Velusamy, V., Venugopal, S., Naumova, E. N., … Kang, G. (2014). The first 1000 days of life: Prenatal and postnatal risk factors for morbidity and growth in a birth cohort in southern India. BMJ Open, 4(7). http://doi.org/10.1136/bmjopen-2014-005404
Kementerian Kesehatan RI. (2012). Pedoman Perencanaan Program Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam Rangka 1000 HPK. Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 100 HPK).
Latifah, L., Nirmala, S. A., & Astuti, S. (2017). Hubungan Antara Bayi Berat Lahir Rendah dengan Kejadian Ikterus di Rumah Sakit Umum Daerah Soreang Periode Januari- Desember Tahun 2015. Jurnal Bidan “Midwife Journal,” 3(02), 13–21.
Mahayana, S. A. S., Chundrayetti, E., & Yulistini. (2015). Faktor Risiko yang Berpengaruh terhadap Kejadian Berat. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(3), 664–673.
Nurasih, & Nurrochmi, E. (2017). Analisis Alasan Memilih Bersalin di Rumah di Wilayah Kerja Puskesmas Sitopeng Kota Cirebon Tahun 2016. Jurnal Care, 5(3), 345–358.
Nurhidayanti, S., Margawati, A., & Irene, M. (2018). Kepercayaan Masyarakat terhadap Penolong Persalinan di Wilayah Halmahera Utara. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 13(1), 46–60.
Nurmasari, V., & Sumarmi, S. (2019). Hubungan Keteraturan Kunjungan Antenatal Care dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Kecamatan Maron Probolinggo Relation between Regularity of Antenatal Care Visits and Compliance of Iron Tablets Consumpti. Amerta Nutr, 46–51. http://doi.org/10.20473/amnt.v3.i1.2019.46-51
Putri, R. F., Sulastri, D., & Lestari, Y. (2015). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(1), 254–261.
Septianingrum, Y., Wardani, E. M., Kartini, Y., Keperawatan, P. S., & Keperawatan, F. (2018). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingginya Akseptor KB Suntik 3 Bulan. Jurnal Ners Dan Kebidanan, 5(1), 15–19. http://doi.org/10.26699/jnk.v5i1.ART.p015
Setiasih, S., Widjanarko, B., & Istiarti, T. (2016). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang ( MKIP ) pada Wanita Pasangan Usia Subur ( PUS ) di Kabupaten Kendal Tahun 2013. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia, 11(2), 32–46.
Sirajuddin, S., Abdullah, T., Lumula, S. N., Studi, P., Fakultas, G., Masyarakat, K., … Boalemo, K. (2013). Determinan Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 8(3), 99–103.
Wahyuni, R., & Rohani, S. (2017). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan Preterm. Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan, 2(1), 61–68.
WHO. (2009). WHO Recommended Interventions for Improving Maternal and Newborn Health.
WHO. (2016). WHO recommendations on antenatal care for a positive pregnancy experience.
Yuniarto, P. (2010). Pentingnya Imunisasi bagi Anak. BALABA, 6(01), 28–29.