Pemulihan serta Pencegahan Gejala Fisik dan Emosi pada Lasia melalui Senam Ergonomis Berbasis Spiritual
DOI:
https://doi.org/10.35568/abdimas.v4i1.580Keywords:
Lansia, Senam Ergonomis, SpiritualAbstract
Jumlah lansia di Indonesia yang tinggi, dapat mendatangkan dampak positif bagi negara bila produktifitas lansia tinggi. Namun demikian dapat mendatangan dampak negatif jika ketergantungan lansia tersebut tinggi. Ketergantungan tersebut disebabkan antara lain karena penurunan kondisi dan kemampuan fisik yang di alami oleh lansia. Angka ketergantungan lansia di Indonesia tersebut adalah 100 orang penduduk produktif terbebani oleh 14 orang lansia. Pemerintah sudah memfasilitasi penanganan masalah kesehatan lansia melalui posyandu lansia, namun program tersebut masih belum optimal sehingga penting bagi lansia untuk dapat mencegah dan mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri agar masalah kesehatan yang dikeluhkan dapat teratasi. Senam ergonomis berbasis spiritual memiliki tujuan dapat meningkatkan status kesehatan lansia dan meningkatkan pengetahuan maupun kemampuan lansia dalam mencegah dan mengatasi penyakit fisik dan emosi.
Program penerapan senam ergonomis berbasis spiritual bagi lansia dilakukan melalui beberapa tahap yaitu perijinan, persiapan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi. Program ini memiliki beberapa kegiatan yaitu Senam Ergonomis (senam derivasi gerakan shalat) dengan diiringi lantunan Asmaul Husna, pemeriksaan kesehatan gratis yang meliputi pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat, tekanan darah, tinggi badan, dan berat badan, serta konsultasi kesehatan dan spiritual dengan fasilitator yang ahli dibidangnya. Ketercapaian kegiatan ini adalah terjadinya trend peningkatan stabilitas dari tekanan darah dan kadar gula setelah dilakukan senam ergonomis pada lansia sebanyak lima kali kegiatan. Selain itu, terbentuknya komunitas Senam ergonomis berbasis spiritual, beserta pengurus yang mengelola kegiatan tersebut secara rutin, CD tutorial dan buku panduan bagi kader Senam ergonomis berbasis spiritual. Senam ergonomis berbasis spiritual mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ketrampilan psikomotorik lansia dalam mencegah dan memulihkan gejala fisik maupun emosi melalui edukasi dan pemberian materi atau pendidikan kesehatan serta memfasilitasi lansia dalam penanganan masalah kesehatan sehingga tercapai peningkatan status kesehatan. Rekomendasi dari kegiatan ini bagi pemerintah adalah merevitalisasi dari fungsi posyandu dengan merekomendasikan aktifitas ini sebagai alternatif menyelesaikan masalah lansia. Bagi pengelola posyandu dan lansia yaitu melakukan secara rutin kegiatan senam ergonimis disamping seman lansia yang sudah rutin dilakukan.
Downloads
References
Dinas Kesehatan DIY. 2012. Profil Kesehatan Penduduk Indonesia. Departemen Kesehatan
Provinsi DIY
Kementerian Kesehatan RI. 2013. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan.
Diakses pada 30 September 2015.
Kementerian Kesehatan RI. 2012. Situasi dan Analisis Lanjut Usia. Diakses pada 30 September
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Pusat Data dan Informasi : Analisis Lansia di Indonesia. Diakses
September 2017.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2016. Rencana Aksi Nasional
Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019.
Sagiran.. 2007. Mukzizat Gerakan Shalat. Jakarta : Qultum Media
Sagiran. 2014. Sehat Gaya Rasul: Warisan Nabi yang Terlupakan. Jakarta :
Qultum Media
Sutantri E, Suratini. 2014. Pengaruh Senam Ergonomis terhadap Perubahan Kualitas Tidur pada
Lansia di Padukuhan Bonosoro Bumirejo Lendah Kulon Progo, Yogyakarta, Skripsi
Novia, Putri Ningsih. 2015. Pengaruh Senam Ergonomis Terhadap Tekanan Darah Lansia
Hipertensi Di Posyandu Lansia Ayah Bunda Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang,
Sumatra Barat: Skripsi
Wratsongko, Madyo. 2006.Shalat Jadi Obat. Jakarta : Elex Media Komputindo
Wratsongko, Madyo. 2006. Pedoman Sehat Tanpa Obat. Jakarta : Elex Media Komputindo