Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Kader Posyandu Remaja Uswatun Hasanah Desa Cikunir
DOI:
https://doi.org/10.35568/abdimas.v3i2.579Keywords:
posyandu, Remaja, PengetahuanAbstract
Masa remaja merupakan masa storm and stress, karena remaja mengalami banyak tantangan baik dari diri mereka sendiri (biopsychosocial factors) ataupun lingkungan (environmental factors). Apabila remaja tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, mereka dapat berakhir pada berbagai masalah kesehatan yang begitu kompleks sebagai akibat dari perilaku berisiko yang mereka lakukan. Melalui focus grup discucion (FGD) diperoleh informasi dari 35 responden remaja sebagai berikut 48,7% belum mengetahui tentang kesehatan reproduksi khususnya terkait infeksi menular seksual, 45,71% sudah mempunyai pacar. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membentuk kader posyandu remaja di Desa Cikunir wilayah kerja puskesmas Singaaparna Kabupten Tasikmlaya tahun 2019. Melalui program ini manfaat untuk Desa Cikunir akan mendapatkan sumber daya manusia yang kompeten dalam menyelenggarakan posyandu remaja di wilayah desa. Metode dalam program pengabdian masyarakat menggunakan metode eskperimen dengan metode one group pretest posttest. Pretest pertama dilakukan untuk mengukur pengetahuan kader remaja tentang posyandu remaja, kesehaatan reproduksi, gizi pada remaja dan IMS-HIV/AIDS. Kemudian para kader mendapatkan pelatihan terkait materi posyandu remaja selama 2 hari. Postest dilakukan setelah kegiatan pelatihan selesai. Hasil analisis data ditemukan perbedaan rata-rata skor pengetahuan sebelum dengan setelah pelatihan kader dilaksanakan. Uji bivariate menunjukkan p< 0,05 artinya terdapat perbedaan pengetahuan sebelum diberikan pelatihan dengan pengetahuan subyek setelah diberikan pelatihan. Kesimpulan melalui pelatihan kader remaja mampu meningkatkan perubahan pengetahuan kader posyandu remaja. Kepada ketua kelompok kerja posyandu untuk dapat meningkatkan program pembinaan kader posyandu remaja melalui pendidikan dan pelatihan yang rutin dan berkelanjutan. Kepada Puskesmas disarankan untuk membina dan melakukan pemantauan posyandu sehingga mampu membentuk posyandu remaja yang mandiri.